Pada awal tahun 2016, beberapa dosen Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) dengan bidang keahlian berbeda (multidisipliner) mendapatkan tugas dari fakultas sebagai pelaksana kerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Situbondo yang merupakan kerja sama antara FPIK UB dengan DKP Situbondo. Kerja sama yang dimaksud yaitu bahwa FPIK UB bertindak sebagai pelaksana swakelola kegiatan kajian kawasan budidaya laut, air payau, dan air tawar di Kabupaten Situbondo dan mengerjakan penyusunan dokumen Detail Engineering Design (DED) tambak kegiatan kajian kawasan budidaya laut, air payau, dan air tawar. Dalam hal ini, terdapat 9 tambak non-produktif yang akan dikaji kelayakannya baik dari kapasitas tambak maupun daya dukung lingkungan untuk mengembangkan tambak Silvofishery yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Silvofishery merupakan perpaduan tambak aktivitas budidaya dengan hutan mangrove, sehingga buangan limbah yang dihasilkan oleh tambak bisa di reduksi oleh mangrove sebelum dialirkan ke laut.

Beberapa dosen yang terlibat memiliki fokus keilmuan yang berbeda seperti Dr. Muhammad Musa berfokus pada pengelolaan sumber daya lingkungan perairan budidaya termasuk kualitas air; Dr. Mohammad Mahmudi memiliki berbagai pengalaman terkait penelitian daya dukung lingkungan perairan, produktivitas perairan, dan ekosistem mangrove; Nanik Retno Buwono berkecimpung dengan morfologi, ekofisiologi organisme budidaya, dan pengendalian pencemaran; serta Sulastri Arsad mendalami penelitian mengenai sumber daya hayati perairan dan bioteknologi terutama mikroalga dan peranannya dalam lingkungan perairan. Pekerjaan tersebut diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan dan menghasilkan dokumen rekomendasi tentang pembuatan tambak ramah lingkungan. Berlanjut pada tahun yang sama, tiga dosen (kecuali Dr. Musa) mendapatkan tugas kembali dari Rektor Universitas Brawijaya dalam Pengembangan Unit Usaha Jasa dan Industri (UJI) untuk mendukung Program Kewirausahaan Perguruan Tinggi dengan mengerjakan usaha pembenihan ikan lele, nila, dan koi di UPT Perikanan Air Tawar Sumber Pasir UB. Pada tahun yang sama, tim 4 dosen mengajukan hibah Ibm pengabdian masyarakat aplikasi teknologi semi intensif di Lamongan dan diterima dengan realisasi pelaksanaan pada tahun 2017.

Secara berurutan, pada tahun 2017, 2018, dan 2019 tim mendapatkan hibah Doktor Mengabdi terkait kegiatan pengelolaan lingkungan dan aktivitas budidaya organisme dan memerlukan analis data terkait kuesioner yang diberikan oleh pembudidaya sebagai responden. Tentunya tim membutuhkan seorang ahli statistik yang dapat mengolah data tersebut sehingga melibatkan Evellin Lusiana sebagai ahli statistik yang melengkapi analisis data dan modeling perikanan sehingga tim bertambah menjadi 5 orang.

Setelah melakukan beberapa kerja sama dan kegiatan Tri Dhrama tersebut, kami berinisiasi menjadi sebuah tim tetap dalam melaksanakan Tri Dhrama PT dan membutuhkan sebuah wadah resmi sebagai pengakuan eksistensi tim tersebut dan pengembangan serta penguatan demi keberlanjutan tim dan kontinuitas karya yang dihasilkan. Untuk itu, pada tahun 2017 tim berupaya mengajukan penyusunan Kelompok Kajian (KK)/ Riset Grup (RG) ke Fakultas dan setelah melalui berbagai proses akhirnya disetujui pada tahun 2019 dan SK dikeluarkan pada Desember 2019 dengan nama KK Aquatic Resources and Ecological Research (AquaRES).

Secara konsisten, tim melaksanakan Tri Darma PT pengembangan kerja sama baik nasional maupun internasional serta melibatkan mahasiswa baik sarjana maupun pasca-sarjana (S2) dalam pelaksanaan kegiatan. Adapun hilirisasi baik produk dan jasa terlihat pada capaian yang dihasilkan baik jasa konsultan maupun publikasi ilmiah baik pertemuan ilmiah (seminar/konferensi) dan jurnal ilmiah (Lampiran 3 & 4).